PERASMANAN





            
            Masih saja ada yang mengganjal diatas lambung, etah apa yang berada disana, mengapa masih saja mengganjal dalam diri ini.  semua yang masuk melewati mulut lalu dicicip sedikit demi sedikit sampai akhirnya tergerus oleh gigi, lalu dikunyah dengan teori tiga puluh tiga kali kunyahan dan sampai akhirnya ditelan dengan lembut. Ada pun rasa yang sebelumnya menghiasi lidah, sampai menari-nari  membuat diri ini merasakan apa yang ia rasakan. Semuanya masuk kedalam kerongkongan secara bersamaan sampai tidak ada yang tertinggal. Kemanakah selanjutnya ? selanjutnya adalah lambung, tapi… mengapa semuanya berhenti? Berhenti tepat ditikungan sebelum terus melangah maju kearah lambung? Mengapa kau masih disana ?
                
              Maaf, aku tidak bisa bicara saat mulut ini sedang mengunyah. Jika saja aku memaksakan untuk berbicara, yang ada aku akan tersendak dan memuntahkan sebagian yang ada di mulut ini. Aku tidak mau semunya keluar begitu saja, dengan rasa yang pernah dirasakan sebelumnya. Sebaik-baiknya makanan adalah yang halal, namun yang halal pun harus teruji dulu dengan kehalalannya, setelah diuji harus melewati BPOM untuk mengetahui apakah makanannya baik atau tidak untuk diri ini. lalu, bagaimana dengan makanan asam ? aku tidak suka makanan basi, tapi aku suka sayur asam yang pedas, rasanya sangat bertanggung jawab, hanya saja diri ini masih belum terbiasa dengan kepedasan yang mengejutkan.
                 
               Kau yang menggangguku disaat aku bermain Dota, disaat bermain Pro Evolution Soccer, disaat browsing drama Korea taupun Jepang, atau saat membuka akun media social. Kau sangat mengganggu, kau yang berada di atas lambung. Rasanya aku ingin menyiramkan segelas air untuk melupakanmu. sebenarnya aku sulit untuk mencari gelas yang persis sama dengan punya-mu, dan akupun belum bisa memilih makanan lain di dalam sajian perasmanan selain dirimu.















Comments

Popular posts from this blog

Sedang Berada

Ga Masalah