Posts

Showing posts with the label Story

AKHIRNYA.

Gue gatau harus mulai dari mana, yang gue tau adalah gue sangat merasa senang. Awalnya gue ragu, gue merasa ga percaya diri, gue merasa banyak kemungkinan-kemungkinan yang bakalan terjadi setelah bertemu. Akhirnya, kita ketemu. Maksudnya, gue dan lo. Ajakan yang sebenarnya ingin ditanyakan jauh hari sebelumnya, membuat gue untuk menahan diri. Dengan alasan sibuk, kemungkinan yang terjadi seperti yang udah ditulis sebelumnya, hingga yang tidak gue inginkan, menjadi alasan untuk gue menahan diri untuk mengajak bertemu. Akhirnya, gue memberanikan diri. Dengan rasa ragu, rasa cemas (mungkin), rasa takut, pokonya rasa yang ga ada di permen nano-nano. Lalu Gue memang suka bergurau, dengan alasan baru bangun tidur beberapa menit sebelum bertemu, padahal gue sangat antusias. Bangun pagi, sarapan, mandi, siapin sepatu, dan "gue harus ngomong apa, gue harus gimana..". Gue ketemu lo hari ini. Datang tiga puluh menit dari jam yang disepakati, masih dengan perasaan &

SADAR

Sadarlah jika kita chatting satu sama-lain adalah berbicara dari hati ke hati. Semua yang diketik, kata-kata, semuanya dari hati. Jadi, jika merasakan hal-hal yang sebenenarnya kurang enak dibacakan oleh hati, pasti keliahatan ga enak. Bagaimana pun mimik muka yang berada didepan layar handphone, entah datar, biasa saja, malu-malu, ataupun senyum bisa dirasakan secara tidak langsung.  Bagaimana dengan chatting berbohong? Apakah juga bisa dirasakan oleh hati ke hati? Bisa jadi, berbohong atau jujur sudah menjadi urusan masing-masing, yang jelas saling percaya diutamakan.  Chatting memang membuat kedekatan kita secara hati ke hati semakin dekat. Tapi semuanya akan terbantahkan, terpatahkan, jika kita bertemu langsung. Melihat wajahmu, mendengar suaramu, senyumu, membuat chatting tergantikan.  Saya melihat online update jam 16.25WIB Jujur saya, jabat tangan kita terasa lebih akrab ketimbang saling sapa di jejaring sosial. - Pandji Pragiwaksono

MERUSAK MOOD

Gue sangat “amat” tidak ingin merubah mood orang lain menjadi lebih buru dari yang mereka rasakan sebelumnya. bagaimana pun suasana yang orang lain sedang rasakan, gue akan terus berusaha memperbaiki mood mereka, maupun itu secara tidak langsung. Yang senang menjadi merasa lebih senang, yang gembira menjadi lebih gembira, mengubah yang tadinya sedih berubah menjadi gembira, yang sedang kelelahan menjadi merasa terhibur sambil menghilangkan rasa lelah nya. Gue sangat berhati-hati dalam tutur kata dan perbuatan gue untuk menyikapi orang lain, takut menyinggung, takut akan melukai hati atau perasannya. Dalam berkomunikasi secara langsung ataupun secara tidak langsung (online) tentu aja semua yang gue perbuat dalam takaran tidak sadarkan diri, dalam arti semua mengalir, cair, mengikuti alur suasana dan pembicaraan orang lain tersebut. Dalam berkomunikasi, gue selalu berpikir dua kali untuk menjadi tanggapan dan memberikan masukan. Contoh, “bagaimana jika “ini” menjadi jawabanya atas tang

KETIDAKPASTIAN

Gue merupakan seorang teman yang peka terhadap setiap perlakuan teman-teman gue, termasuk soal cinta. Sebuah perasaan yang timbul akibat rasa suka, naik tingkat menjadi sayang, lalu jatuh lah cinta. Katanya sih dari mata turun ke hati, nyatanya dari hati kita ke hati orang lain. hiyaa.. Ada sedikit cerita dibalik pertemuan gue dan teman-teman SMA gue saat reunian enam bulanan, ya intinya ketemu deh. Pasti, dipertemuan para cowok ada saatnya ngomongin soal cewek, pasti. Entah ngomongin gebetan yang ditikung, “si” ini jadian sama “si” ini,   atau bagaimana perkembangan masing-masing gebetan. Dan siesaat ini juga, teman gue yang tidak ingin disebutkan namanya, cerita kenapa dia putus dengan pacarnya, iya pasti dengan pacarnya dong, masa dengan tukang nasgor Pandu Raya, tentu tidak dong. Menurut gue diantara teman-teman cowok gue, dia merupkan pasangan yang paling awet, bisa dibilang dari zaman kejayaan Blackbarry sampai Android menguasai dunia pun masih adem-ayem aja. Tapi, bagaikan hu

Lingkaran Setan Mantan

Ada kalanya disaat melalui tempat-tempat yang dulu pernah jalan bareng, makan, duduk, atau salto bareng *tentu tidak dong!*. Merefresh lagi otak, "oh iya gue pernah kesini nih sama si ini Dulu." "Wah iya pernah kesini sih waktu itu", ya, mungkin hal yang wajar kali ya untuk bisa mengingat kembali, merefresh kembali hal-hal yang pernah dilakuin bareng. Bukannya belum move on, bukannya belum bisa melupakan, tapi memang benar ingatan-ingatan itu bakalan terus ada dan ga bisa dibohongin.  Terlebih karena perputaran hidupnya memang kesitu-situ aja, ga ada jalur lain. Makanya judul dari tulisan ini Lingkaran Sentan Mantan, ya ga jauh dari muter-muter terus dong kayak komedi putar, atau blender, atau komedi yang diblender. Hiya.  Entah sadar atau ga sadar, putus itu hal yang paling males, mager, dan mungkin butuh waktu yang agak lama buat mulai. Nah, mulainya ini yang bikin males dan mager. Kita atau gue sebagai cowo, paling males mulai dari nol lagi, kenalan lagi,

TEMPAT DITINGGAL KHITBAH

Image
hai, kali ini gue bakalan cerita tentang tempat yang cukup berkesan dalam hidup gue, tempat dimana seorang laki-laki yang kurang peka tehadap seorang perempuan ketika itu. iya, ketika itu.  waktu SMP gue dikenalin seorang perempuan, iya dong perempuan, masa laki-laki. masih normal dong saya! ok, saat dikenalin gue cukup biasa aja, ya gimana sih dikenalin doang? tapi ada hal yang menarik juga dari perkenalan gue saat itu. yang menarik adalah tanggal dan tahun lahir dari kita berdua adalah sama, lebih dulu gue beberapa jam. singkat cerita udah kenal, masih pake sms dan peralihan ke bbm  waktu itu, yang sedang buming-bumingnya. chit-chat berapa lama, sampe akhirnya udah mulai deket satu sama lain. Namanya laki-laki, ga cuma dia doang perempuan yang gue kenal waktu itu, setelah itu gue menghilang, engga menghilang juga sih, gue lebih cocok dengan yang lain waktu itu. pokonya semua tentang waktu itu. waktu itu dan waktu itu. ga mungkin dong saya bilangnya waktu nanti, saya kan buk

Menurut gue #1 Alasan Putus "Kita udah engga cocok lagi"

Menurut gue adalah sebuah konten tulisan yang akan gue buat kali ini, kenapa judulnya "Menurut Gue?" ya karena ini semua adalah asumsi-asumi gue pribadi, kesotauan gue, dan menurut sepengetahuan gue. kali ini gue akan membahas tentang "kenapa sih penyebab alasan seseorang putus dengan dalih "kita udah ga cocok lagi?" dan menurut gue ini adalah alasan paling klasik untuk memutuskan hubungan, entah dari seorang ceweknya atau pun dari seorang cowoknya. langsung.... menurut gue, untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan dan kita raih, kita pasti bakalan sungguh-sungguh mendapatkan yang akan kita dapatkan dan kita raih tersebut. perlahan-lahan tapi pasti, penuh dengan lika-liku, kehati-hatian, dan tidak tahu akan menerima seseorang tersebut secara utuh setelah pacaran. gue cukup tau dengan perasaan bagaimana sulitnya mendapatkan seseorang yang gue suka, terlebih orang yang gue suka tersebut cukup banyak juga disukai oleh cowok lain dan menjadi saingan gue

Kirain Udah Pagi

Akibat ngerjain tugas terlalu malam, bukan kemaleman juga sih, tapi kesubuhan. Dan akibat dari menunda-nunda tugas seminggu lalu, gua hari malam ini tidur terlalu sore, ya.. jam 7 lah ya. Dan kirain udah pagi tapi tengah malem aja belun lewat. Oke  Intro yang diselingi dengan curhat.  Halo, gua balik lagi dengan bercerita tentang apa yang gua resahin akhir-akhir ini. Setelah putus beberapa waktu lalu, gua coba untuk membuka hati kembali dan mencari kembali “penyemangat” secara tidak langsung. Menurut gua, kenalan itu gampang, di era sosial media, digital yang katanya youtube youtube lebih dari tv boom! Ini, sangat amat gampang sekali untuk kenalan sama orang lain. Kenapa gampang ? Ya karena cukup dengan kenalan doang. Abis itu, gatau kemana. Contoh nih ya, beberapa hari lalu gua sempet kenalan dengan cewe *pastinya*, ya udah, kenalan doang. Tinggal sebut nama dan kenal. Udah gitu doang. Ga berlanjut. Cukup sering kayaknya gua ngalamin hal seperti itu. Gua udah mencoba mencari

With Stranger

Hidup di dunia milenial membuat gue selalu membutuhkan internet untuk melihat sesuatu yang ga bisa gue liat secara langsung. Apapun itu, kadang-kadang yang ga buat diliat pun keliatan. You know what I mean. Haha. Mengenal internet sejak kelas 5 SD , membuat semua merasa dekat. Facebook adalah sosial media pertama yang gue gunakan untuk berselancar di internet. Btw gue ga merasakan friendster. Langsung facebook. Yang sedang booming waktu itu. Membuat yang ga kenal menjadi kenal, membuat yang jauh menjadi serasa dekat. Mungkin itu yang itu yang gue rasakan.  Internet bisa jadi mengubah sikap dan perasaan seseorang, cuma dengan chat yang terus menerus. Kenalan pun ga bakalan “canggung” dan ga harus punya nyali percaya diri kayak kenalan secara langsung, internet mempunyai perantaranya sendiri yaitu layar kaca.  Setelah facebook, masih banyak lagi sosial media yang muncul. Membuat semua orang bisa memilih apa yang mereka butukan. Mungkin semuanya. Internet mempunyai 10 kebaikan dan

"Masuk UI itu Gampang!" (MATA MU GAMPANG)

Image
Semester 2 kelas 3 SMA, gue baru aja nentuin dimana gue akan berkuliah. Dari semua yang gue denger, gue cari-cari di Internet dan masukan-masukan kating tentang universitas, gue menargetkan UI untuk universitas yang gue inginkan. Dan pengen namparnya lagi, untuk orang-orang yang udah masuk UI, mereka bilang “masuk UI itu gampang”, MATAMU GAMPANG, eh sorry sorry. Semua bisa berbuat apa saja jika apa yang ia capai, tercapai. Sebagai anak IPS yang agak “santai”, UN pun ditanggapi oleh gue dengan santai, yang lain bimbel sana-sini, beli buku tebel, coba tes soa-soal dll. Gue? Tetap santai. Tapi santai bertujuan. Bukan santai yang santai terus pemalasan. Oke, itu pun salah. Jangan ditiru! Mulai dari detik itu pun, gue addict akan UI. Universitas Indonesia. Memilah-milih mana fakuktas yang bagus untuk  anak IPS seperti gue ini, akhirnya gue memilih untuk pengen masuk sastra Jepang. Sastra terpopuler dibawah sastra Inggris di UI, ngeliat peluang masuknya SasJep di berbagai website, akhin