KETIDAKPASTIAN

Gue merupakan seorang teman yang peka terhadap setiap perlakuan teman-teman gue, termasuk soal cinta. Sebuah perasaan yang timbul akibat rasa suka, naik tingkat menjadi sayang, lalu jatuh lah cinta. Katanya sih dari mata turun ke hati, nyatanya dari hati kita ke hati orang lain. hiyaa..
Ada sedikit cerita dibalik pertemuan gue dan teman-teman SMA gue saat reunian enam bulanan, ya intinya ketemu deh. Pasti, dipertemuan para cowok ada saatnya ngomongin soal cewek, pasti. Entah ngomongin gebetan yang ditikung, “si” ini jadian sama “si” ini,  atau bagaimana perkembangan masing-masing gebetan. Dan siesaat ini juga, teman gue yang tidak ingin disebutkan namanya, cerita kenapa dia putus dengan pacarnya, iya pasti dengan pacarnya dong, masa dengan tukang nasgor Pandu Raya, tentu tidak dong. Menurut gue diantara teman-teman cowok gue, dia merupkan pasangan yang paling awet, bisa dibilang dari zaman kejayaan Blackbarry sampai Android menguasai dunia pun masih adem-ayem aja. Tapi, bagaikan hujan tanpa air, bagaikan petir menyambar rasa (hambar) hiyaa.. *apaan sih* dia pun putus, dengan alasan yang menurut gue tidak logis dan merupakan sebuah alasan untuk saling meninggalkan. Mau tau alasannya? Alasannya adalah hanya tidak bisa menjemput ceweknya (secara garis besar sih gitu). Udah karena gitu doing, putus. Sebenarnya masih bisa nyambung lagi, Cuma ya sudah ingin saling meninggalkan, jadi apa boleh buat.
Semua hanya ketidak pastian. Tidak terikat apapun. Lalu ditinggalkan. Pesan gue untuk orang-orang yang masih melarang-larang pacarnya untuk melakukan hal yang ia suka, atau apapun itu (sewajarnya) biarkanlah ia melakukannya, biarkan dengan sendirinya. Karena kalian penuh dengan ketidak pastian dan kepastian tersebutlah yang membuktikan kesetian. Balik lagi ke cerita teman gue ini. Lalu apa yang teman gue katakan setelah putus? Jawaban dia adalah “sia-sia waktu gue”, its true. Sampai-sampai ia kecelakaan hanya demi si ceweknya. Lumayan parah. Kecelakaan yang mungkin untuk si ceweknya sudah melupakan hal-hal yang telah terjadi. Semudah itu. Balik lagi, semua tentang ketidak pastian.
Yang keseringan “kena” “deketnya sama siapa, pacaranya sama siap”, jangan nyesal, justru harus berbangga hati dong. Karena ia telah menemukan yang orang yang pantas menurut dia, yang mungkin bisa menjaga dia. Balik lagi dan lagi. Semua tentang ketidak pastian. Bagaikan prajurit yang mempertahankan negara sampai titik darah penghabisan, semua pasti bisa terjadi. Dan sebelum tukang janur selesai bikin janur dan masang janur  di gang depan rumah pas malem-malem sebelum besoknya saksi bilang “SAH” semua masih bisa terjadi. Apa pun masih bisa terjadi. Karena semua tenang ketidak pastian dan kesetiaan.

Comments

Popular posts from this blog

Sedang Berada

Ga Masalah