AKHIRNYA.
Gue gatau harus mulai dari mana, yang gue tau adalah gue sangat merasa senang.
Awalnya gue ragu, gue merasa ga percaya diri, gue merasa banyak kemungkinan-kemungkinan yang bakalan terjadi setelah bertemu.
Akhirnya, kita ketemu. Maksudnya, gue dan lo.
Ajakan yang sebenarnya ingin ditanyakan jauh hari sebelumnya, membuat gue untuk menahan diri. Dengan alasan sibuk, kemungkinan yang terjadi seperti yang udah ditulis sebelumnya, hingga yang tidak gue inginkan, menjadi alasan untuk gue menahan diri untuk mengajak bertemu.
Akhirnya, gue memberanikan diri. Dengan rasa ragu, rasa cemas (mungkin), rasa takut, pokonya rasa yang ga ada di permen nano-nano. Lalu Gue memang suka bergurau, dengan alasan baru bangun tidur beberapa menit sebelum bertemu, padahal gue sangat antusias. Bangun pagi, sarapan, mandi, siapin sepatu, dan "gue harus ngomong apa, gue harus gimana..". Gue ketemu lo hari ini.
Datang tiga puluh menit dari jam yang disepakati, masih dengan perasaan "gue harus gimana?". Akhirnya, gue bisa mempecayadiri-kan gue. Senyum lebar gue yang ga bisa ditutup-tutupin saat lo dateng. Wangi parfum yang masih gue inget dan senyum lo. Dibuka dengan obrolan yang gue ga inget dan seperti layaknya orang nonton film. Sama.
Gue tidak ingin menjadi orang lain dan membohongi diri sendiri. Banyak diem. Tapi sebenarnya masih banyak yang ingin gue ceritakan, lebih luas lagi, diatas meja, atau sambil jalan. Gue dengan gue yang seperti ini, bukan yang bisa membaca pikiran, apalagi membaca hati. Kemungkinan-kemungkinan setelah gue dan lo ketemu seperti yang udah ditulis sebelumnya, kayaknya bakalan kejadian. Yang sebenarnya gue merasa takut akan hal itu.
Selain cerita, ada pertanyaan yang sebenarnya gue ingin tanyakan, yang membuat gue ga mati penasaran. Mungkin lo baca tulisan blog ini, pengen tau. tanya saja langsung, atau lewat text. Ada yang ingin gue tanyakan sebenarnya. Gue akan langsung tanya saat itu juga.
Gue mengutip dari kata-kata komik Webtoon yang sudah tidak lagi update, #Moment :
"Entah apa yang terjadi setelah ini,
tetapi lebih baik tau daripada selalu penasaran,
lebih baik menerima penolakan daripada tidak melakukan apa-apa,
Setidaknya dengan mencoba."
Comments
Post a Comment