Posts

Showing posts from 2019

Menghindari Kontak Mata

pemalu bukan berarti tidak punya perasaan perasaan yang terus dipalu hingga menempel kebeton kesepian bukannya mataku tidak ingin melihatmu, aku malu aku bilang, aku malu. kontak mata yang tajam diam terus yang aku lakukan, biarkan menjadi sebuah ketidaksukaanmu. yang sebenarnya tidak ingin aku lihat sekarang adalah benar-benar tidak lagi melihatmu kemarin aku mengindari kontak mata denganmu

APA

Image
Ada yang mati diwaktu sore dua ranting pohon patah dua jalan beda arah pemandu tersesat tidak tahu arah pulang kau bukan siapa-siapa bagi diriku yang tenggelam menyelamatkan diri lainnya di laut perasaan yang paling dalam hujan yang turun saat dirimu menghilang, apa apa semua ini ?

Udah Malem

Gue kehilangan orang yang gue suka hari ini, Gue kehilangan orang yang gue suka hari ini, lagi. pertemuan pertama sekaligus yang terakhir, perasaan yang masih belum diutarakan, diselatankan, dibaratkan, ditimurkan, diucapakan dari hati yang paling dalam.  semunya terpendam, tanpa diucapkan. semua keraguan, akhirnya tidak diluapkan. keberanian yang penakut. diam sepertinya lebih baik dari pada ditinggalkan. tidak ada lagi, sedang apa anda?, ngapain hari ini?, besok mau kemana? atau ... tidak dibalas. tidak ada lagi pesan, pagi di TransJakarta, pulang, atau chat tidak penting. ya memang tidak penting. ya, yasudah. tidak memaksakan diri, tapi diri yang dipaksakan dibuatnya. gue sedang berada dikeadaan sadar gue sangat terbuka gue sangat menunggu mungkin terimakasih terimakasih

Gunung Lawu

Kayaknya gue “agak” ditipu Restu deh. Okey, Restu adalah temen gue dari SMP. Waktu itu kelas dia bersebelahan sama kelas gue, mempunyai kesamaan yang sama juga waktu itu, dan akhirnya berteman dengan baik sampe sekarang.  Liburan smester empat, gue belum tau mau liburan kemana. Banyak ajakan-ajakan untuk liburan yang pastinya ketempat-tempat yang belum gue datangi. Motivasi liburan kali ini, gue pengen banget dapet pengalaman, suasana, dan teman baru. Lalu ada opsi untuk liburan ke Jogja, Sebenernya udah dari lama gue pengen ke Jogja, tapi ya gitulah cuma pengen doang, usaha engga. Akhirnya gue memutuskan akan ke Jogja diliburan kali ini. Tapi gatau sama siapa. Terus abis itu gue ditawarin Restu buat naik gunung tapi sebelum naik gunung, dia ke Jogja dulu ke tempat sodaranya, nah pas banget gue pengen ke Jogja dan gue butuh temen. awalnya gue tolak karena emang belum waktunya deh gue naik gunung dan belum mau juga. Tapi disatu sisi gue pengen banget ke Jogja. Restu juga naw

Jadi Dewasa itu Gimana sih?

Jam terus berputar setiap detiknya, waktu terus terus berjalan, sampe batre jamnya rusak atau sampe jam ditangan yang ga pake batre berhenti karena udah ga dipake lagi. Gue suka berpikiran bagaimana menjadi seorang yang dewasa, Dan pertanyaan yang sering muncul adalah... Apa menjadi dewasa itu merubah kebiasaan dan merubah pemikiran, yang tadinya sering nonton tv acara yang menurut gue ga berguna menjadi nonton hal-hal yang lebih berguna untuk hidup gue, yang tadinya suka jajan cemilan di warung menjadi mending beli makanan berat sekaligus, yang tadinya kemana-mana ikut temen ngajak main manjadi mager aja pengen dirumah, yang tadinya sering main game menjadi males main game, yang tadinya malu buat mengkapkan isi hati, jadi percaya diri buat ngungkapin, atau giaman? Yang jelas menurut gue, sikap kedewasaan yang kita miliki adalah menerima apa yang "telah " terjadi pada diri kita. Baik ataupun buruk, kita bisa menerimanya.

Perempuan Dibalik Jendela

Perempuan Dibalik Jendela kini sudah menutup jendelanya, membiarkan semua orang tidak menunggu lagi dan pergi. Jendela sudah tertutup, pintu pagar pun juga ikut tertutup. Kaca nya pun buram oleh embun sore hari setelah hujan, gordengnya acak-acakan dihempas tanganmu meninggalkan balik jendela. Anggap saja diluar sana tidak terjadi apa-apa, biarkan. Tidak terjadi sebuah perhatian, tidak terjadi kecelakaan. Semua surat sudah usang, bahkan kotak suratnya pun tertimpa pohon yang tumbang di sebrang jalan.

AKHIRNYA.

Gue gatau harus mulai dari mana, yang gue tau adalah gue sangat merasa senang. Awalnya gue ragu, gue merasa ga percaya diri, gue merasa banyak kemungkinan-kemungkinan yang bakalan terjadi setelah bertemu. Akhirnya, kita ketemu. Maksudnya, gue dan lo. Ajakan yang sebenarnya ingin ditanyakan jauh hari sebelumnya, membuat gue untuk menahan diri. Dengan alasan sibuk, kemungkinan yang terjadi seperti yang udah ditulis sebelumnya, hingga yang tidak gue inginkan, menjadi alasan untuk gue menahan diri untuk mengajak bertemu. Akhirnya, gue memberanikan diri. Dengan rasa ragu, rasa cemas (mungkin), rasa takut, pokonya rasa yang ga ada di permen nano-nano. Lalu Gue memang suka bergurau, dengan alasan baru bangun tidur beberapa menit sebelum bertemu, padahal gue sangat antusias. Bangun pagi, sarapan, mandi, siapin sepatu, dan "gue harus ngomong apa, gue harus gimana..". Gue ketemu lo hari ini. Datang tiga puluh menit dari jam yang disepakati, masih dengan perasaan &

SADAR

Sadarlah jika kita chatting satu sama-lain adalah berbicara dari hati ke hati. Semua yang diketik, kata-kata, semuanya dari hati. Jadi, jika merasakan hal-hal yang sebenenarnya kurang enak dibacakan oleh hati, pasti keliahatan ga enak. Bagaimana pun mimik muka yang berada didepan layar handphone, entah datar, biasa saja, malu-malu, ataupun senyum bisa dirasakan secara tidak langsung.  Bagaimana dengan chatting berbohong? Apakah juga bisa dirasakan oleh hati ke hati? Bisa jadi, berbohong atau jujur sudah menjadi urusan masing-masing, yang jelas saling percaya diutamakan.  Chatting memang membuat kedekatan kita secara hati ke hati semakin dekat. Tapi semuanya akan terbantahkan, terpatahkan, jika kita bertemu langsung. Melihat wajahmu, mendengar suaramu, senyumu, membuat chatting tergantikan.  Saya melihat online update jam 16.25WIB Jujur saya, jabat tangan kita terasa lebih akrab ketimbang saling sapa di jejaring sosial. - Pandji Pragiwaksono

TIDAK TAHU

Hai, saya tidak tahu anda orang yang keberapa yang kenal di dunia ini. Saya tidak tahu apakah saya masih ada didalam pikiran orang-orang lain diluar sana, atau mungkin di dalam pikiran mu. Saya tidak tahu. Masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain, yang saya tidak tahu. Ketidak tahuan membuat saya terbelenggu, kemana saya akan bercerita? Kemana saya akan membuatmu merasa senang? Mungkin tidak lagi. Tidak tahu. 

MERUSAK MOOD

Gue sangat “amat” tidak ingin merubah mood orang lain menjadi lebih buru dari yang mereka rasakan sebelumnya. bagaimana pun suasana yang orang lain sedang rasakan, gue akan terus berusaha memperbaiki mood mereka, maupun itu secara tidak langsung. Yang senang menjadi merasa lebih senang, yang gembira menjadi lebih gembira, mengubah yang tadinya sedih berubah menjadi gembira, yang sedang kelelahan menjadi merasa terhibur sambil menghilangkan rasa lelah nya. Gue sangat berhati-hati dalam tutur kata dan perbuatan gue untuk menyikapi orang lain, takut menyinggung, takut akan melukai hati atau perasannya. Dalam berkomunikasi secara langsung ataupun secara tidak langsung (online) tentu aja semua yang gue perbuat dalam takaran tidak sadarkan diri, dalam arti semua mengalir, cair, mengikuti alur suasana dan pembicaraan orang lain tersebut. Dalam berkomunikasi, gue selalu berpikir dua kali untuk menjadi tanggapan dan memberikan masukan. Contoh, “bagaimana jika “ini” menjadi jawabanya atas tang

NILAI

Nilai yang gue dapat dari kuliah adalah nilai akademis, iya dong. "Nilai cuma angka" -katanya. Ada yang lebih dari "cuma", nilai yang jauh tidak ternilai.  Nilai kehidupan. Selanjutnya yang akan gue tulis.

Hi

Hallo Holla Hili Hulu Hele Hehehehe

KETERPAKSAAN

Jujur saja, di dalam sebuah hubungan yang sedang berlangsung, kedua orang pasti tidak mau dipisahkan atau terpisahkan. Kecuali keterpaksaan.  Keterpaksaan yang timbul akibat tidak adanya sebab yang diucapkan kedua orang itu membuat suasana hati entah seperti laut yang tumpah ke langit, bahkan gunung berterbangan. Kacau.

Ga Masalah

Gue kehilangan orang yang gue suka hari ini,  Sebenernya gue coba untuk tetep berusaha membiasakan diri dengan orang yang menurut gua pas dan bisa lanjut lebih dalem lagi. Tapi dengan sikap dia yang menurut gue, "kayaknya engga deh", dan ok.. see

HAL YANG GA TERCAPAI DI KULIAH

Dari sebelum masuk kuliah, gue sudah menargetkan beberapa hal saat masuk kuliah, Tapi kayaknya semua itu udah ga kekejar lagi deh. Mungkin bisa aja kekejar dalam waktu 2 smester akhir ini, tapi kayaknya engga. Yang gue targetkan pertama adalah gue ingin masuk squad sepakbola UI di LIMA (Liga Mahasiswa), setelah gue coba dan beberapa pertimbangan, akhirnya gue untuk tidak melanjutkan target gue ini. Lalu yang ke dua adalah menjadi produser di RTC UI, yaitu radio Universitas Indonesia. Karena awal gue masuk kuliah yang paling menonjol saat pembukaan stand UKM di waktu ospek, Mereka buka stand dan siaran langsung. Itu yang membuat gue pengen banget jadi bagian RTCUI. Gue udah ambil formulirnya dan gue udah pilih produser dan akhirnya ga gue kasih formulirnya. Okey, kedua pilihan itu merupakan inisiatif gue sendiri dari awal masuk kuliah dan sepertinya ga bakalan terwujud. Ya gapapa. Hal yang gue capai saat ini adalah kelancaran dalam berkuliah. Lulus.

Lewat Tengah Malam

Lewat tengah malam seseorang masih kebingungan dan masih mencari ketidakpastian. Tidak membawa apapun selain kisah malam minggu yang kelam, yang membuat tangis seseorang itu pecah didalam keheningan. Rasa yang tidak bisa diam, membuat raga seperti kebingunan yang entah ingin kemana. Menemukanmu adalah tujuan utama dalam ketidakpastian ini, melepaskanmu adalah gerbang pintu kemana saja diri ini bisa melangkah melupakanmu. 

Tanda Tanya Itu

Perempuan yang sedang berada ditengah pelariannya, membawa pilu dan segenap rasa yang membekas di hati. Hujan yang turun tengah malam itu menghantarkanmu ke mimpi yang antah berantah, menjauhkanmu dengan semua orang. Orang yang mendatangimu dengan halus kau tinggalkan, dengan sepenuh jiwa dan raga menanyakan semua tentangmu membuat rasa malu ini tidak berasa dan terbiasa tanpa jawaban. Seperti tanda tanya yang tidak digunakan di kalimat tanya, pertanyaan hanya sebagai bacaan bisa tanpa harus dijawab oleh dirimu.   Laki-laki itu tidak menyukai teh tanpa gula, namun di dekat mu, pantas jika laki-laki itu menyukai teh pait tanpa gula, menurut nya semua kepahitan dalam teh tersebut telah berubah menjadi sangat manis di dekat mu. Sama seperti perempuan itu, laki-laki ini sedang berada di tengah pelariannya, menunggu kepastian. Bagaimana bisa sebuah tanda tanya dijawab dengan sebuah balasan, ke hati. Tanpa perlu ragu. 

KETIDAKPASTIAN

Gue merupakan seorang teman yang peka terhadap setiap perlakuan teman-teman gue, termasuk soal cinta. Sebuah perasaan yang timbul akibat rasa suka, naik tingkat menjadi sayang, lalu jatuh lah cinta. Katanya sih dari mata turun ke hati, nyatanya dari hati kita ke hati orang lain. hiyaa.. Ada sedikit cerita dibalik pertemuan gue dan teman-teman SMA gue saat reunian enam bulanan, ya intinya ketemu deh. Pasti, dipertemuan para cowok ada saatnya ngomongin soal cewek, pasti. Entah ngomongin gebetan yang ditikung, “si” ini jadian sama “si” ini,   atau bagaimana perkembangan masing-masing gebetan. Dan siesaat ini juga, teman gue yang tidak ingin disebutkan namanya, cerita kenapa dia putus dengan pacarnya, iya pasti dengan pacarnya dong, masa dengan tukang nasgor Pandu Raya, tentu tidak dong. Menurut gue diantara teman-teman cowok gue, dia merupkan pasangan yang paling awet, bisa dibilang dari zaman kejayaan Blackbarry sampai Android menguasai dunia pun masih adem-ayem aja. Tapi, bagaikan hu

Oke

Seorang laki-laki normal yang terbiasa tidak normal Tidak berteman baik dengan teman-teman yang biasanya menyapa disaat ada butuhnya Tidak dapat berbohong karena memang apa adanya dan adanya memang adanya Bukan anti sosial melaikan sosial yang terus menjadi media Tidak ada kamu, bahkan perasaan ku Semuanya tidak ada. 

Lingkaran Setan Mantan

Ada kalanya disaat melalui tempat-tempat yang dulu pernah jalan bareng, makan, duduk, atau salto bareng *tentu tidak dong!*. Merefresh lagi otak, "oh iya gue pernah kesini nih sama si ini Dulu." "Wah iya pernah kesini sih waktu itu", ya, mungkin hal yang wajar kali ya untuk bisa mengingat kembali, merefresh kembali hal-hal yang pernah dilakuin bareng. Bukannya belum move on, bukannya belum bisa melupakan, tapi memang benar ingatan-ingatan itu bakalan terus ada dan ga bisa dibohongin.  Terlebih karena perputaran hidupnya memang kesitu-situ aja, ga ada jalur lain. Makanya judul dari tulisan ini Lingkaran Sentan Mantan, ya ga jauh dari muter-muter terus dong kayak komedi putar, atau blender, atau komedi yang diblender. Hiya.  Entah sadar atau ga sadar, putus itu hal yang paling males, mager, dan mungkin butuh waktu yang agak lama buat mulai. Nah, mulainya ini yang bikin males dan mager. Kita atau gue sebagai cowo, paling males mulai dari nol lagi, kenalan lagi,