Posts

Showing posts from July, 2019

AKHIRNYA.

Gue gatau harus mulai dari mana, yang gue tau adalah gue sangat merasa senang. Awalnya gue ragu, gue merasa ga percaya diri, gue merasa banyak kemungkinan-kemungkinan yang bakalan terjadi setelah bertemu. Akhirnya, kita ketemu. Maksudnya, gue dan lo. Ajakan yang sebenarnya ingin ditanyakan jauh hari sebelumnya, membuat gue untuk menahan diri. Dengan alasan sibuk, kemungkinan yang terjadi seperti yang udah ditulis sebelumnya, hingga yang tidak gue inginkan, menjadi alasan untuk gue menahan diri untuk mengajak bertemu. Akhirnya, gue memberanikan diri. Dengan rasa ragu, rasa cemas (mungkin), rasa takut, pokonya rasa yang ga ada di permen nano-nano. Lalu Gue memang suka bergurau, dengan alasan baru bangun tidur beberapa menit sebelum bertemu, padahal gue sangat antusias. Bangun pagi, sarapan, mandi, siapin sepatu, dan "gue harus ngomong apa, gue harus gimana..". Gue ketemu lo hari ini. Datang tiga puluh menit dari jam yang disepakati, masih dengan perasaan &

SADAR

Sadarlah jika kita chatting satu sama-lain adalah berbicara dari hati ke hati. Semua yang diketik, kata-kata, semuanya dari hati. Jadi, jika merasakan hal-hal yang sebenenarnya kurang enak dibacakan oleh hati, pasti keliahatan ga enak. Bagaimana pun mimik muka yang berada didepan layar handphone, entah datar, biasa saja, malu-malu, ataupun senyum bisa dirasakan secara tidak langsung.  Bagaimana dengan chatting berbohong? Apakah juga bisa dirasakan oleh hati ke hati? Bisa jadi, berbohong atau jujur sudah menjadi urusan masing-masing, yang jelas saling percaya diutamakan.  Chatting memang membuat kedekatan kita secara hati ke hati semakin dekat. Tapi semuanya akan terbantahkan, terpatahkan, jika kita bertemu langsung. Melihat wajahmu, mendengar suaramu, senyumu, membuat chatting tergantikan.  Saya melihat online update jam 16.25WIB Jujur saya, jabat tangan kita terasa lebih akrab ketimbang saling sapa di jejaring sosial. - Pandji Pragiwaksono

TIDAK TAHU

Hai, saya tidak tahu anda orang yang keberapa yang kenal di dunia ini. Saya tidak tahu apakah saya masih ada didalam pikiran orang-orang lain diluar sana, atau mungkin di dalam pikiran mu. Saya tidak tahu. Masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain, yang saya tidak tahu. Ketidak tahuan membuat saya terbelenggu, kemana saya akan bercerita? Kemana saya akan membuatmu merasa senang? Mungkin tidak lagi. Tidak tahu.